Senin, 04 April 2022

Review 3 Jurnal Mengenai Seni Rupa dan Desain

 Jurnal yang pertama

Judul :

‘Nilai Bimbingan pada Seni Rupa Terapan Aceh (Analisis Semiotika Rumoh Aceh)’

 

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain :

Rumoh Aceh, Rumoh Aceh merupakan satu seni rupa terapan masyarakat Aceh yang memiliki kegunaan praktis, estetis, dan etis. Selain itu Rumoh Aceh merupakan objek seni rupa terapan yang sarat dengan nilai-nilai bimbingan (guidance of values) berbasis kearifan lokal (local wisdom) dalam kehidupan masyarakat Aceh.

 

Pendekatan :

Pendekatan yang digunakan dalam Jurnal ini adalah dipaparkan dengan cara diuraikan atau juga menggambarkan aspek-aspek kebudayaan daerah tersebut. Pendekatan ini dapat disebut dengan pendekatan Etnografi.

 

Metode dan Analisis :

Metode yang digunakan adalah metode Kualitatif dan menganalisis dengan teknik deskriptif Semiotika. Dimana penelitian ini secara spesifik bertujuan untuk mengungkap, mengkaji, dan menganalisa secara holistik nilai-nilai bimbingan pada seni rupa terapan Aceh berupa analisis semiotika rumoh Aceh.

 

Teori :

Seorang peneliti yang ingin membuktikan secara spesifik untuk mengungkap, mengkaji, dan menganalisa secara holistik nilai-nilai bimbingan pada seni rupa terapan Aceh berupa analisis semiotika rumoh Aceh

 

Kesimpulan :

Rumoh Aceh merupakan sebuah seni rupa terapan masyarakat Aceh sarat dengan nilai-nilai bimbingan (guidance of values) yang bersumber dari isu filosofis lingkungan sosial budaya dan kesenian.

 

Yang dapat diteliti pada Jurnal ini :

Dalam Jurnal ini saya dapat mengetahui sebuah nilai-nilai bimbingan pada Rumoh Aceh, penulis mencoba mengungkap, mengkaji, dan menganalisa secara holistik nilai-nilai bimbingan pada seni rupa terapan Aceh (analisis semiotika rumoh Aceh).

 

Jurnal yang Kedua

Judul :

‘Analisis Semiotik Charles Sander Piece Tentang Taktik Kehidupan Manusia : Dua Karya Kontemporer Putu Sutawijaya’


Objek Kajian Seni Rupa dan Desain :

Dua karya kontemporer Putu Stawijaya penggambaran taktik hidup manusia, bertujuan untuk menelusuri ide-ide budaya dalam kuratorial Betwixt and Between. Taktik hidup di sini menunjukkan seberapa cepat seseorang dapat menjalankan masalah hidup dan masyarakat sebagai ekspresi dari strategi keberhasilan jangka panjang kehidupan keluarga.


Pendekatan :

Dijurnal ini menggunakan cara pendekatan dengan cara melakukan apa adanya dan dilakukan secara sadar, hal ini dapat disebut dengan Pendekatan Deskriptif.


Metode dan Analisis :

Metode yang digunakan adalah metode Kualitatif dan menganalisis dengan teknik Semiotika


Teori :

Semiotika dari segi kebudayaan.


Kesimpulan :

Banyaknya ragam kesenian itu dapat ditelusuri mulai dari pulau-pulau yang telah berpenghuni, kota propinsi, hingga level terendah desa, kampung, dan banjar. Setiap masyarakat memiliki sejarah genealogi yang mewarisi kesenian dari nenek moy-angnya di masa lalu. Bahkan di era digital ini, dimungkinkan seseorang karena kecintaannya terhadap sebuah kesenian dari daerah tertentu tidak tertutup kemungkinan ia sebagai pelindung sekaligus pengem-bang (maesenas; patron) sebuah kesenian dari daerah lainnya, di mana ia berdomisili.

Yang dapat diteliti pada Jurnal ini :

Taktik kehidupan manusia yang terkait dengan pekerjaan menjadi masalah kaum milenium saat ini.


Jurnal yang Ketiga

Judul :

‘Karya Perupa Bali dalam Merespon Pandemi Covid 19 dengan analisis Semiotika Roland Barthies’

 

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain :

Karya para perupa Bali yang merespon pandemi dianalisis dengan teori semiotika Roland Bartes, terdapat juga makna denotasi yang hadir adalah makna yang didapat dari penggambaran objek dalam arti yang sebenarnya, penggambaran atas situasi ketertekanan, kekalutan, kekacauan menjanjikan ruang perenungan membangunkan solidaritas untuk bangkit bersama dalam kondisi seperti ini karena pandemi ini adalah universal dan dialami oleh semua orang dari warga dunia baik yang terpapar langsung virus corona ini maupun yang tidak terpapar langsung.

 

Pendekatan :

Dijurnal ini menggunakan cara pendekatan dengan cara melakukan apa adanya dan dilakukan secara sadar, hal ini dapat disebut dengan Pendekatan Deskriptif.

 

Metode dan Analisis :

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif tentang Karya Perupa Bali Dalam Merespon Pandemi Covid 19 Dengan Analisis Semiotika Roland Barthes.

 

Teori :

Aspek aspek visual yang hadir dalam karya perupa Bali yang merespon kondisi pandemi covid 19 menghadirkan representasi atau penggambaran objek yang mencoba merekam kondisi batiniah manusia dalam menghadapi pandemi.

 

Kesimpulan :

Representasi objek tersebut menghadirkan sebuah metafora yang mengungkapkan kondisi yang terjadi pada titik ini makna konotasi dalam karya seni rupa para perupa tersebut hadir menjanjikan ruang perenungan bagi publik penikmat karya seni rupa tentang kondisi yang tengah terjadi.

 

Yang dapat diteliti pada Jurnal ini :

Karya mereka mengkonstruksi suatu rangkaian representasi gambar yang dihadirkan dalam rangka mengkontruksi ungkapan keprihatinan, solidaritas, kekacauan serta perenungan dan optimisme dalam menghadapi kondisi pandemi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keunggulan dan Keunikan Visual Branding yang dimiliki Konten Diary Misteri Sara

                Unik, merupakan hal yang dimiliki sendiri tanpa adanya kesamaan ataupun hal tiruan lainnya, itulah yang dimiliki oleh Konten...