Jurnal yang pertama
Judul :
‘Nilai Bimbingan pada Seni Rupa
Terapan Aceh (Analisis Semiotika Rumoh Aceh)’
Objek Kajian Seni Rupa dan
Desain :
Rumoh Aceh, Rumoh Aceh
merupakan satu seni rupa terapan masyarakat Aceh yang memiliki kegunaan
praktis, estetis, dan etis. Selain itu Rumoh Aceh merupakan objek seni rupa
terapan yang sarat dengan nilai-nilai bimbingan (guidance of values) berbasis
kearifan lokal (local wisdom) dalam kehidupan masyarakat Aceh.
Pendekatan :
Pendekatan yang digunakan dalam
Jurnal ini adalah dipaparkan dengan cara diuraikan atau juga menggambarkan
aspek-aspek kebudayaan daerah tersebut. Pendekatan ini dapat disebut dengan
pendekatan Etnografi.
Metode dan Analisis :
Metode yang digunakan adalah
metode Kualitatif dan menganalisis dengan teknik deskriptif Semiotika. Dimana penelitian
ini secara spesifik bertujuan untuk mengungkap, mengkaji, dan menganalisa
secara holistik nilai-nilai bimbingan pada seni rupa terapan Aceh berupa
analisis semiotika rumoh Aceh.
Teori :
Seorang peneliti yang ingin
membuktikan secara spesifik untuk mengungkap, mengkaji, dan menganalisa secara
holistik nilai-nilai bimbingan pada seni rupa terapan Aceh berupa analisis
semiotika rumoh Aceh
Kesimpulan :
Rumoh Aceh merupakan sebuah
seni rupa terapan masyarakat Aceh sarat dengan nilai-nilai bimbingan (guidance
of values) yang bersumber dari isu filosofis lingkungan sosial budaya dan
kesenian.
Yang dapat diteliti pada Jurnal
ini :
Dalam Jurnal ini saya dapat
mengetahui sebuah nilai-nilai bimbingan pada Rumoh Aceh, penulis mencoba
mengungkap, mengkaji, dan menganalisa secara holistik nilai-nilai bimbingan
pada seni rupa terapan Aceh (analisis semiotika rumoh Aceh).
Jurnal yang Kedua
Judul :
‘Analisis Semiotik Charles
Sander Piece Tentang Taktik Kehidupan Manusia : Dua Karya Kontemporer Putu Sutawijaya’
Objek Kajian Seni Rupa dan
Desain :
Dua karya kontemporer Putu Stawijaya penggambaran
taktik hidup manusia, bertujuan untuk menelusuri ide-ide budaya dalam kuratorial Betwixt and Between. Taktik hidup di sini menunjukkan seberapa cepat seseorang dapat menjalankan masalah hidup dan masyarakat sebagai ekspresi dari strategi keberhasilan jangka panjang kehidupan keluarga.
Pendekatan :
Dijurnal ini menggunakan cara
pendekatan dengan cara melakukan apa adanya dan dilakukan secara sadar, hal ini
dapat disebut dengan Pendekatan Deskriptif.
Metode dan Analisis :
Metode yang digunakan adalah
metode Kualitatif dan menganalisis dengan teknik Semiotika
Teori :
Semiotika dari segi kebudayaan.
Kesimpulan :
Banyaknya ragam kesenian
itu dapat ditelusuri mulai dari pulau-pulau yang telah berpenghuni, kota
propinsi, hingga level terendah desa, kampung, dan banjar. Setiap masyarakat
memiliki sejarah genealogi yang mewarisi kesenian dari nenek moy-angnya di masa
lalu. Bahkan di era digital ini, dimungkinkan seseorang karena kecintaannya
terhadap sebuah kesenian dari daerah tertentu tidak tertutup kemungkinan ia
sebagai pelindung sekaligus pengem-bang (maesenas; patron) sebuah kesenian dari
daerah lainnya, di mana ia berdomisili.
Yang dapat diteliti pada Jurnal
ini :
Taktik kehidupan manusia yang terkait dengan pekerjaan menjadi masalah kaum milenium saat ini.
Jurnal yang Ketiga
Judul :
‘Karya Perupa Bali dalam
Merespon Pandemi Covid 19 dengan analisis Semiotika Roland Barthies’
Objek Kajian Seni Rupa dan
Desain :
Karya para perupa Bali yang
merespon pandemi dianalisis dengan teori semiotika Roland Bartes, terdapat juga
makna denotasi yang hadir adalah makna yang didapat dari penggambaran objek
dalam arti yang sebenarnya, penggambaran atas situasi ketertekanan, kekalutan,
kekacauan menjanjikan ruang perenungan membangunkan solidaritas untuk bangkit
bersama dalam kondisi seperti ini karena pandemi ini adalah universal dan
dialami oleh semua orang dari warga dunia baik yang terpapar langsung virus
corona ini maupun yang tidak terpapar langsung.
Pendekatan :
Dijurnal ini menggunakan cara
pendekatan dengan cara melakukan apa adanya dan dilakukan secara sadar, hal ini
dapat disebut dengan Pendekatan Deskriptif.
Metode dan Analisis :
Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif tentang Karya Perupa Bali
Dalam Merespon Pandemi Covid 19 Dengan Analisis Semiotika Roland Barthes.
Teori :
Aspek aspek visual yang hadir
dalam karya perupa Bali yang merespon kondisi pandemi covid 19 menghadirkan
representasi atau penggambaran objek yang mencoba merekam kondisi batiniah
manusia dalam menghadapi pandemi.
Kesimpulan :
Representasi objek tersebut
menghadirkan sebuah metafora yang mengungkapkan kondisi yang terjadi pada titik
ini makna konotasi dalam karya seni rupa para perupa tersebut hadir menjanjikan
ruang perenungan bagi publik penikmat karya seni rupa tentang kondisi yang
tengah terjadi.
Yang dapat diteliti pada Jurnal
ini :
Karya mereka mengkonstruksi
suatu rangkaian representasi gambar yang dihadirkan dalam rangka mengkontruksi
ungkapan keprihatinan, solidaritas, kekacauan serta perenungan dan optimisme
dalam menghadapi kondisi pandemi.